Kunjungan Pasien Jadi Sumber Baru Penularan Campak di Sumenep

Vaksinasi anak ditengah KLB Campak Sumenep
Sumber :

Kunjungan Pasien Jadi Sumber Baru Penularan Campak di Sumenep

 

SUMENEP – Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengungkap faktor baru yang memperparah penyebaran campak di daerahnya. Selain rendahnya cakupan imunisasi, lonjakan kasus juga dipicu oleh banyaknya keluarga dan kerabat yang menjenguk pasien campak di puskesmas maupun rumah sakit.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menjelaskan bahwa kebiasaan menjenguk pasien justru membuka peluang besar terjadinya penularan.

 

“Setiap anak sakit biasanya dijenguk banyak orang. Kontak erat ini tanpa disadari menjadi media penyebaran virus campak,” kata Syamsuri, Senin (1/9/2025).

 

Menurutnya, sebagian besar pengunjung tidak mengenakan masker, bahkan ada yang membawa anak-anak lain saat menjenguk. Hal itu membuat rantai penularan semakin sulit diputus.

 

“Kami imbau keluarga untuk menahan diri. Cukup orang tua atau wali yang mendampingi pasien. Kalau semua ikut menjenguk, risikonya semakin besar,” tegas Syamsuri.

 

Sejak ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), jumlah kasus campak di Sumenep mencapai 2.434 kasus. Dari jumlah itu, 2.353 pasien dinyatakan sembuh dan 20 anak meninggal dunia.

 

“Angka kematian ini harus menjadi perhatian bersama. Pencegahan jauh lebih penting daripada mengobati,” tambahnya.

 

Upaya pemutusan rantai penularan masih terus dilakukan. Hingga pekan pertama, imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) baru menjangkau 27.283 anak, atau 36,9 persen dari total sasaran.