TIM “BRIKET KERRABHAN SAPI” UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA RAIH JUARA 2 NASIONAL DI INSTINC BUSINESS PLAN COMPETITION

TIM “BRIKET KERRABHAN SAPI” UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Sumber :

Bangkalan-, Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Tim “Briket Kerrabhan Sapi: Sustainable Cow Manure Briquettes Infused with Nature’s Spices” berhasil meraih Juara 2 Tingkat Nasional dalam ajang Instinc Business Plan Competition 2025, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Ilmiah dan Informasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau (LPII FEB UNRI).

Polemik MBG, Ulama Madura: Terbukti SPPG NAKAL, Langsung Tutup!

 

Kompetisi berskala nasional yang digelar di Kampus Universitas Riau ini diikuti oleh puluhan tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk melahirkan gagasan bisnis inovatif berbasis riset dan keberlanjutan.

Laka Maut Suramadu, Korlantas Polda Jatim : Diduga Kuat Sopir Bus Mengantuk

 

Tim FEB UTM yang terdiri dari Salsabila Avrilia (ketua tim), Anisah Nur Maulidiyah, dan Mila Rafel Lina — mahasiswi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis — berhasil mencuri perhatian dewan juri melalui inovasi briket berbahan dasar kotoran sapi yang diproses sedemikian rupa dengan rempah alami seperti masoyi, lavender, dan daun jeruk.

Bus Tabrak Truk Gandeng di Jembatan Suramadu, Dua Tewas dan Dua Luka Berat

 

Melalui riset berjudul “Briket Kerrabhan Sapi: Sustainable Cow Manure Briquettes Infused with Nature’s Spices”, mereka mengolah limbah ternak menjadi sumber energi alternatif yang bersih, tidak berbau, efisien, dan ramah lingkungan.

 

“Melalui inovasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah ternak bukan akhir dari siklus produksi, melainkan awal dari solusi energi masa depan,” ujar Salsabila Avrilia, ketua tim.

 

Salsa menjelaskan, ide tersebut berawal dari banyaknya limbah kotoran sapi di wilayah Sumenep, Bangkalan, dan Sampang, yang sebagai salah satu pemicu kesehatan seperti wabah demam berdarah. Dari keprihatinan itu, tim berupaya menciptakan briket alami yang aman digunakan masyarakat, sekaligus membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

 

Riset dan pengembangan dilakukan selama satu bulan di bawah bimbingan Miftahul Jannah, S.E., M.Sc. (dosen pendamping) dan Ratri Diah Muktisari, S.TP. (Laboran UPA Lab Terpadu UTM).

 

“Bahan utama diambil dari kotoran sapi yang kami olah hingga menghasilkan briket berkualitas tinggi tanpa bau menyengat. Inovasi ini sejalan dengan semangat Diktisaintek Berdampak dan Kampus Berdampak UTM,” jelas Ratri.

 

Ia menambahkan, ketiga mahasiswa tersebut menunjukkan semangat pantang menyerah sejak tahap perumusan bahan, uji efisiensi pembakaran, hingga penyusunan business plan yang matang.

Halaman Selanjutnya
img_title