Harga Tembakau Kering di Pamekasan Anjlok, Petani : Tak Sesuai Harapan
- Risky
Hal tersebut juga senada dengan Slamet (50) warga Kecamatan Pegantenan, yang mana harga tembakau di wilayah juga anjlok dari tahun 2024 lalu masih kisaran 55 ribu kini malah dihargai 40 ribu per kilogramnya oleh pedagang.
"Tembakau yang dibeli murah adalah oleh pedagang daun atas. Padahal, daun atas kualitasnya lebih bagus daripada daun bawah," ungkap Slamet.
Dirinya mengatakan, tembakau dibeli murah oleh pedagang dan gudang dengan alasan pernah terjadi hujan. "Alasan pedagang dan gudang membeli murah hanya karena hujan. Padahal di sini tidak sampai merusak kualitas tembakau," imbuhnya.
Slamet berharap kepada pemerintah daerah, provinsi, pengusaha dan pabrikan rokok untuk betul-betul memperhatikan kesejahteraan petani, karena harapan utama petani di madura sektor tembakau.